Kucing Lewat pun Jadi Inspirasi

Di belakang tiap kata berdiri suatu dunia, tiap orang yang menggunakan kata harus menyadari bahwa ia mengguncang dunia”.(penulis asal Jerman)


Benar-benar sulit memulai kata awal, Menulis itu susah saudara-saudara, coba deh. Tapi saya senang menggeluti dan mencobanya. Semenjak mengazamkan diri untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan, saya merasakan hidup seperti lebih hidup. Agak sedikit berlebihan memang. Mengapa sulit ya? menulis itu butuh ide, butuh inspirasi, ide udah dapat tapi bagaimana menuangkannya dalam tulisan, alurnya kaya apa, mau dibawa kemana tulisan kita, topik apa yang mau dibawa, antar paragraph nyambung ga, gaya tulisannya kaya apa, dan embel-embel lainnya. Menulis itu butuh berfikir,  bukan asal tulis aja karena disaat menulis kita memiliki target . Bukan hanya sekedar cerita gak jelas, tapi harapannya ada ibrah yang akan didapatkan oleh pembaca. 

Jujur, saya adalah tipikal orang yang senang bercerita langsung. Percaya deh, sesuatu yang saya tulis akan lebih heboh jika saya ceritakan secara langsung. Ya iyalah, ketika kita bercerita ada ekspresi, mimik wajah, nada suara, dan lain-lain. Nah loh menulis,   full semuanya tergantung kata-kata yang kita tulis dan pembaca nangkepnya kaya apa. Jadi menulis itu terletak pada kekuatan kata-katanya. Sebagai penulis pemula yang belum banyak memiliki kosa kata, agaknya inilah yang membuat sulit. Bagi penulis pemula seperti saya disarankan untuk lebih banyak membaca buku. 

Baca web nya Pak O.Solihin tentang tips menulis, motivasi menulis dan lain-lain semakin menginspirasi saya untuk menulis. Cek disini http://osolihin.net/category/artikel/motivasi-menulis 

Menulis membutuhkan waktu. Tulisan pertama saya Al-Ghuraba, membutuhkan waktu seharian untuk membuatnya. Saya tulis beberapa kata, dirasa gak nyambung, saya hapus lagi, tulis lagi, hapus lagi. Terus saja begitu tak selesai-selesai. Akhirnya rampung juga tulisan itu tapi saya belum memiliki keberanian untuk mempostnya khawatir tulisannya sangat biasa. Tapi dengan dorongan  seseorang sebutlah al-kuati, akhirnya saya post juga tulisan itu. Lalu, semakin kesini saya terus memberanikan diri untuk menulis dan berkata-kata. Meskipun agak sedikit lama, apalagi berfikir tentang awalan kata, oalah lamanya. Tapi semakin kesini, lumayan tak terlalu lama Hanya tentang pembiasaan, biasakan sesuatu yang kecil. Semua bermula dari hal kecil bukan? mana bisa kita jadi penulis hebat tapi tak di mulai dengan menulis sesuatu yang sederhana. 

Liburan kuliah seperti saat ini, saya manfaatkan untuk menulis. Maklum kalau kuliah, waktunya hampir gak ada(alasan! emang ga di niatin aja) tapi saya tetap luangkan waktu untuk menulis minimal menghasilkan 1 tulisan per bulan. Hidup mesti bertarget dan targetan mesti diupgrade. Misal nih ya, kalau kemarin targetannya minimal 1 bulan 1 tulisan. Saya naikan tahun ini, saya  harus menghasilkan 50 tulisan bahkan lebih. Isi tulisan juga, dari cerita sederhana harus jadi cetar membahana. Saya lebih sering bercerita tentang pengalaman saya, maka target saya kedepannya saya buat tulisan yang agak serius.

Tentang gaya penulisan, di setiap tulisan saya biasanya saya ceritakan sedikit pengalaman, kejadian atau apaun yang saya alami dan berkaitan erat dengan topik yang saya bawa. Alasannya agar tulisan saya, tidak hanya sekedar teori semata. Biar tulisan lebih hidup, diberikanlah contoh nyata bisa pengalaman pribadi, cerita orang atau apapun yang memberikan ibrah bagi pembaca.

Satu minggu ini. saya benar-benar sedang semangat menulis. Target liburan ini, setiap hari menghasilkan satu tulisan. Tapi masih bolong-bolong dan belum tercapai. Saking semangatnya saya menulis, apapun jadi inspirasi. Itu lah yah.. Jika kita berazam sesuatu maka Allah akan memudahkan. Karena saya sedang di rumah, inspirasi datang dari rumah. Perkataan ibu, adek-adek, teteh, kakak, aa, jadi inspirasi. Kejadian-kejadian lucu di rumah jadi inspirasi. Keponakan saya yang lucu jadi inspirasi. Naik motor ketemu orang di jalan jadi inspirasi. Ngabuburit jadi inspirasi. Nonton tivi jadi inspirasi. Ngobrol sama temen dapet inspirasi. Ngelamun dikit aja, dapet inspirasi. Mimpi pas tidur aja jadi inspirasi. Bahkan kucing lewat pun jadi inspirasi saya. Nantilah saya ceritakan  tentang kucing di rumah. kucing kami adalah satu-satunya warisan keluarga yang tidak dibagikan. Inspirasi benar-benar ada dimana-mana, tinggal kita mau menangkapnya atau engga. Inspirasi udah ada tinggal kita menuangkannya dalam kata-kata. Hanya perlu siapkan waktu saja, dan berkonsentrasi.

Menulis terus, saya bercita-cita jadi penulis handal. Jadi harus terus menseriusi hal ini. Nih saya mau jadi penulis yang dibilang tokoh-tokoh ini.
 Napoleon Bonaparte yang mengatakan bahwa dirinya lebih merasa takut terhadap 1 orang penulis ketimbang 1000 orangtentara

KH M Isa Anshary, seorang tokoh pergerakan Islam di Indonesia menuliskan: “Revolusi-revolusi besar di dunia selalu didahului oleh jejak pena dari seorang pengarang. Pena pengarang mencetuskan suatu ide dan cita, menjadi bahan pemikiran pedoman berjuang”
 Nadine Gordimer, sastrawan asal Afrika Selatan juga punya pendapat, “Pada mulanya adalah kata, tetapi kemudian menjadi senjata”.
  Yang penting itu menulis dan berkarya, yang baca ya terserah siapa saja. karena menulis niatannya adalah Ikhlas karena Allah ta'ala bukan karena siapa-siapa. jadi teruslah menulis dan berkarya. ^_^


Komentar

Posting Komentar

ayo, kasih komentar..

Postingan populer dari blog ini

Aku Ingin Memeluk Tuhan

'Mobil Syetan' Sang Raja Jalanan

Dari Aktuaria Sampai Teori Darwin