Meminimumkan Error

 Istiqomah mengisi blog susah juga. Menulis dan meluangkan waktu untuk mencurahkan isi kepala bukan hal yang mudah. Biasa sibuk, mulai aktif kuliah. Meski begitu curi-curilah waktu luang semenit dua menit.

 Baru tersadar ternyata saya mahasiswa statistika. hehe.    Berkesempatan untuk memahami statistika lebih dalam  memang cukup menyenangkan. Berawal dari kecelakaan, ternyata Allah menggariskan demikian. Walau kadang beberapa mata kuliahnya bikin spot jantung, tapi lama-lama makin cinta. Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi dan mempresentasikan data. Masih hangat, tadi pagi baru belajar ngasprakin metstat. 

Sudah lama sebenarnya ingin bercerita tentang ini, ternyata baru sempat sekarang. Belajar statistika berarti belajar kehidupan. Belajar menyelesaikan masalah. Statistika berasal dari kata statistik. Adanya statistik bermula dari populasi. Apa itu populasi? populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita. Populasi itu ukurannya bisa sangat besar sampai tak hingga. Oleh karenanya untuk menduga populasi itu kaya apa (bahasa kerennya parameter) kita butuh yang namanya contoh. Maka contoh adalah himpunan bagian dari populasi.  Sembarang nilai yang mencirikan populasi kita sebut dengan parameter.. Nah, untuk menduga paramater ada yang disebut statistik. Statistik adalah sembarang nilai yang mencirikan suatu contoh.  Setelah kita mendapatkan data statistik, kita bisa menganalisis dan menarik kesimpulan.  

Pengambilan contoh bukan sembarang saja mengambil contoh. Jikalah pengambilan contoh hanya berdasarkan kemudahan pengambilan data maka akan menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan dan bisa menimbulkan bias.  Maka dalam penarikan contoh harus bersifat acak, agar benar-benar bisa mewakili populasi. Ya, meski tak seratus persen pula populasi itu akan sama dengan contoh. Karena betapapun telitinya seseorang yang mengambil data, pasti selalu ada error. Galat atau error inilah yang menjadi perhatian. Dengan perhitungan statistik kita mengetahui seberapa besar galat yang bisa ditoleransi sehingga pengambilan keputusan bisa dilakukan. 

Tadi di awal dibilang bahwa belajar statistika adalah belajar kehidupan. Mengapa demikian? Saya jelasin yaa.. 
Orang statistika mengetahui bahwa galat akan selalu ada dalam setiap percobaan atau apapun. Seperti halnya kehidupan ini, error atau galat itu pun akan selalu ada. Namun bagi orang yang memahami statistika tak akan menjadikan dirinya begitu mudah menyalahkan error. Akan tetapi dengan adanya error ia lebih sigap dalam melangkah. Karena tahu ada error maka ia akan meminimumkannya bukan mengabaikannya. Ia memahami seberapapun ia berusaha tak akan bisa ia menghilangkan galat kehidupannya. Karena ia hanyalah manusia yang terbatas. Dan ia tahu satu hal bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah, Sang Zero Error. Bekal bagi dirinya adalah perencanaan yang matang dan hasil analisis yang mendalam.  Dalam mengeksekusi pilihan hidupnya selalu berdasar pada data yang  akurat yakni fakta dan dianalisis dengan cermat. Sehingga ditariklah kesimpulan atasnya.  Apakah tolak H0 atau terima H0? Ia tahu seberapa besar daerah peneriamannya. Sehingga ia tak akan asal dalam mengambil keputusan. 

Cara berfikir statistika bisa pula diaplikasikan dalam kehidupan. Tergantung bagaimana kita menangkap dan berusaha memahaminya. Bersungguh-sungguh memahami ilmu itu penting. Keseriusan berfikir dan mencerna sesuatu. Kemampuan setiap orang mungkin berbeda-beda tapi dengan berusaha tak ada yang tidak bisa. Berputus asa kelaut saja. Teruslah berkerja keras menghadapi seleksa badai yang menghadang. Sesulit apapun. Allah punya cara yang berbeda tuk memberikan pembelajaran bagi hamba-Nya. Hanya diperlukan satu cara jangan sampai berlepas diri dari yang Maha kuasa. Tak ada yang besar semua kecil dihadapan-Nya.  

*Kok jadi kesini alurnya? saya juga  gak tahu nih, yang ada dikepala saja dilontarkan semua.  Semoga bermanfaat. pembaca akan mengerti jika suasana hati yang saya rasakan tertangkap.Haha.  Semoga tidak bingung. Tulisan ringan mulu kapan ya tulisan agak beratnya rilis. InsyaAllah saat pemikiran dan perasaan digabungkan maka akan menghasilkan tulisan yang cetar menggelegar. Do'akan nih, minggu ini rilis tulisan tentang pergerakan mahasiswa. Amin

Komentar

  1. Feli sport jantung lain spot jantung -_-
    Kecelah tulisannyaa :)

    BalasHapus
  2. Feli sport jantung lain spot jantung -_-
    Kecelah tulisannya :)

    BalasHapus
  3. Feli sport jantung lain spot jantung -_-
    Kecelah tulisannya :)

    BalasHapus
  4. Feli sport jantung lain spot jantung -_-
    Kecelah tulisannya :)

    BalasHapus
  5. Feli sport jantung lain spot jantung -_-
    Kecelah tulisannya :)

    BalasHapus
  6. Feli sport jantung lain spot jantung -_-
    Kecelah tulisannya :)

    BalasHapus
  7. Hahaaa,, iya murih. :D !
    Eh, murih mampir juga di blog pei.

    BalasHapus

Posting Komentar

ayo, kasih komentar..

Postingan populer dari blog ini

Aku Ingin Memeluk Tuhan

'Mobil Syetan' Sang Raja Jalanan

Dari Aktuaria Sampai Teori Darwin