'Mobil Syetan' Sang Raja Jalanan
Pernah tau Colt bogor-sukabumian? Itu lho kendaraan umum dengan kecepatan
tinggi. Kalau yang gak biasa naik
kendaraan ini, bisa mual perutnya dikocok-kocok. Saking cepat dan gilanya mobil
ini ada juga yang menyebutnya dengan sebutan ‘Mobil Setan’. Di tengah jalan
sukabumi-bogor yang selalu macet, mobil ini tetap eksis lincah di jalanan.
Abang-abang supir sudah lihai sekali nyalip sana-sini. Meski macet parah, abang supir selalu cari
celah biar sang mobil setan bisa tetap jalan. Biasanya mayoritas penumpang adalah karyawan
yang bekerja di perusahaan Bogor tapi masih tinggal di sukabumi. Rata-rata
penumpang cukup puas dengan kinerja sang supir dan mengendarai mobil setannya.
Hanya saja penumpang mungkin tak cukup nyaman dengan tempat duduk yang disediakan
oleh sang supir. Penumpang biasa berdesak-desakan dan ada juga yang dapat
tempat duduk hanya secuil, dan cuman nempel doang. Lucunya penumpang yang
kebagian tempat ‘istimewa’ ini tak pernah protes padahal ia harus membayar
dengan harga yang sama seperti penumpang lainnya. Ya, karena kalau ia protes
dan di suruh turun, pasti harus nunggu lama karena kendaraan ini termasuk laris
dan penuh di jam-jam tertentu.
Hebatnya mobil setan ini, mereka
punya pengaturan dalam menentukan jam terbang supir. Mereka punya berbagai
jenis supir. Supir dan kenek yang bertugas mencari penumpang di stasiun,
biasanya aktivitas ini disebut ‘dikadalin’.
Nah, setelah tempat duduk terisi semua, supir dan kenek pun berganti
dengan supir ‘beneran’ yang akan memandu perjalanan penumpang. Jika kondisi
jalan bogor-sukabumi sudah macet parah, biasanya sang supir memilih jalan
alternatif yaitu jalan cihideng. Tarif yang biasanya 12 ribu bisa saja naik
jika sang supir memilih jalan alternatif ini.
Biasanya naik menjadi 15 ribu. Lumayanlah, meski banyak juga penumpang
yang mengeluh tetap saja penempung rela berbesar hati dengan harapan yang
penting cepat nyampe.
Jika anda adalah penumpang setia
sang colt, pasti ada memiliki kisah suka duka disana. Iya kan? Begitu pun saya,
banyak hal pengalaman unik dan kadang menyebalkan seputar naik mobil syetan
ini. Salah satunya kemarin, seperti
biasa sebulan sekali saya harus pulang ke Sukabumi dan saya menaiki mobil setan
tercinta, weekk. Mulai turun dari angkot
saya langsung disambut oleh sang kenek ‘kadalan’ “ayo neng, bumi-bumi ditengah
masih kosong”, okelah saya naik dengan hati riang berharap si colt ini tak lama
dan ngetem. Eng-ing-eng sekitar 10 menit tempat duduk yang disediakan sudah
penuh termasuk 2 tempat istimewa. Melajulah sang mobil dengan kecepatan yang lumayan. Lalu, si
abang-abang kenek memulai pidatonya “Punteun pak,bu, neng, a ongkosnya. Mau ke
cihideung teh, jadinya ongkosnya 20 ribu, jauh dekat sama. Biasanya juga
segitu” sambil narikin uang ke semua penumpang. Aih-aih ini ongkos termahal
semenjak saya menjadi penumpang setia colt. Tapi tak apalah daripada pusing
nyari colt lagi, pikir saya. Penumpang yang lain awalnya mungkin berfikir sama
dengan saya tapi perubahan pun dimulai. Para penumpang mulai bisik-bisik, turun aja deh turun. Tapi tak ada
juga yang berani turun. Sampai akhirnya Ada juga yang angkat bicara seorang
bapak-bapak “ Mang, kaya saya baru pertama kali naik colt aja, ini mah kaleuleuwihan”. Bapak ini berinisiatif
dan berani untuk turun dari colt, sambil menyerukan pada yang lain “turun ajah
ayo turun rugi tau”. Lama kelamaan penumpang lain terpengaruh dan turun juga.
Walhasil hanya tinggal saya dan beberapa orang saja yang bertahan. Yang lain
sudah turun sambil sibuk berpendapat dan menggerutu.
ehm, ceritanya sudah selesai.
Menarik bukan? Tidak ya? Masih belum menemukan hal yang menarik? Cobalah
cermati kembali kejadian tadi dan analisislah kejadian tadi dengan pemikiran
cemerlang. hehe Masih bingung? Ya, saya cerita deh.
Menurut saya, sepanjang saya
naik colt kejadian ini adalah kejadian yang menarik dan luar biasa daripada kejadian yang lainnya seperti macet
parah banget sampai tidak bergerak sedikitpun, mogok, ketiduran tiba-tiba
nyampe, ngobrol sama ibu-ibu atau bapak-bapak, ngobrol ngalur-ngidul, sok sksd
sama orang atau minta sms jemput ke ibu-ibu karena hape saya lowbat atau mual
dijalan atau sederet suka duka naik colt.
Mari kita analasis lebih dalam,
menurut saya kejadian tadi menggambarkan sifat dan kondisi masyarakat pada
umumnya. Lah kok, jadi masyarakat? Ya iya , para penumpang adalah masyarakat hari ini.
Masyarakat yang ikut-ikutan dan mengikuti arus saja. Ketika ada kebijakan dari
pemerintah yang menyengsarakan, mayoritas masyarakat pengikut akan diam jika
tak ada sang agen perubah yang memberi sedikit pencerahan. Masyarakat macam ini terjadi juga pada
kelanjutan cerita tadi, setelah para penumpang turun dari colt maka supir
berbalik arah dan kembali mencari penumpang. Tidak lama, colt kembali penuh. Si
abang kenek berkoar-koar dan meminta ongkos dimuka ,masih dengan kebijakan yang
sama yakni ongkos dengan tarif 20rb. Lucunya, hal yang sebelumnya tak terjadi
lagi. Mengapa? Karena tak ada sang agen perubah yang berani menentang supir dan
kenek. Sebenarnya semua penumpang mengetahui , mereka pada posisi bisa dibilang
‘terdzalimi’. Tapi karena tak ada yang diperankan disana untuk melakukan
negosiasi atau apapun itu. Hasilnya
penumpang manggut-manggut dan mengikuti saja.
Mungkin cerita tadi adalah
sedikit gambaran mengenai masyarakat pada umumnya. Masyarakat pasti memiliki perasaan
dan pimikiran. Pemikiran dan perasaannya terbentuk dari lingkungan. Jika
lingkungan baik, maka mayoritas masyarakat baik begitupun sebaliknya.
Linngkungan ada karena sistem yang membentuknya. Nah, karena sistem kapitalisme
lah yang sekarang menjadi sistem penghidupan walhasil masyarakat yang
dihasilkan adalah masyarakat yang belum islam. Karena perasaan dan pemikirannya
masih terpengaruhi perasaan dan pemikiran kapitalisme. Contoh kecil nih ya, misal
saat ini fenomena pacaran. Masyarakat
umumnya memandang bahwa pacaran adalah hal yang biasa saja. Maka jika ada yang
pacaran, pegangan tangan pelukan dan sebagainya. Masyarakat cenderung diam
saja, berarti perasaan dan pemikiran masyarakat belum islam. Dalam islam, kan
ga ada pacaran dan yang melakukan pacaran harusnya diingatkan bahkan dIberikan
sanksi. Ya, karena saat ini sistemnya kapitalisme jadilah begitu Menghalalkan yang
haram mengharamkan yang halal. Buat hukum sendiri, walau kadang tak sedikit masyarakat yang sadar tapi karena
dengan alasan yah harus gimana lagi ikuti arus aja. Nah, nah, ini lagi karena
masyarakat itu tipenya ikut arus aja. Makanya perlu pengedukasian bagi masyarakat
biar masyarakat cerdas dengan jalan berdakwah.
Dalam perubahan besar memahamkan
masyarakat dibutuhkan peran-peran orang yang sadar. Kalau dari cerita saya
tentang colt, dibutuhkan bapak-bapak
penggebrak. Dalam realitasnya siapakah orang yang seperti ‘bapak-bapak
penggebrak’? Dialah intelektual, tokoh,
ulama dan media. 4 simpul-simpul
perubahan yang akan mengedukasi masyarakat menjadi masyarakat islam. Masyarakat
yang sadar, bahwa saat ini bukanlah kondisi ideal seharusnya. Penderitaan yang
dirasakan masyarakat terjadi karena kebijakan yang dzalim dan menyengsarakan
buah dari sistem kapitalisme. 4 simpul
perubahan ini akan menjadi penggerak masyarakat menuju perubahan. Apalagi
intelektual, intelektual yang memiliki taraf berfikir lebih dari masyarakat
umumnya. Jikalah masyarakat tak sempat berfikir tentang betapa dzalimnya
kebijakan pemerintah . Maka para intelektuallah yang akan mecurahkan pemikirannya
dan menyeru pada masyarakat.
Intelektual, salah satunya mahasiswa
adalah agent of change. Jika agen of change ini hilang maka apalah jadinya,
masyarakat akan semakin tertipu dengan buaian kapitalisme demokrasi. Maka
dibutuhkan mahasiswa yang cerdas dan
kritis menanggapi permasalahan yang terjadi. Mahasiswa tak boleh terjebak
dengan arus sistem sekarang dimana mahasiswa dikaburkan dari makna perubahan
sesungguhnya. Mahasiswa yang paham dan mengerti arah perubahan yang harus
dilakukan. Mahasiswa yang tahu bahwa akar permasalahan sesunggunhnya adalah
kapitalisme yang menyengsarakan dan perubahan yang dilakukan adalah perubahan
basar menuju khilafah. Mengapa khilafah? Karena khilafahlah yang akan menjadi
solusi atas semua prolematika yang ada dan hal itu adalah janji Allah.
Kesimpulannya dari tulisan
ringan ini adalah jadilah pemain dan bukan penonton. Jadilah agent perubah yang
akan menggerakan masyarakat dan jangan jadi masyarakat yang ikut-ikutan. Semoga
kita bisa berjuang dan mengambil bagian dalam penegakan khilafah. Semoga kita
juga bisa merasakan hidup dibawah naungan daulah khilafah. J
eh.... tulisannya mantap...!!!! :)
BalasHapuseh... tuisannya mantap...!!! :)
BalasHapusjadi inget sama mba ainun
BalasHapusAlhamdulillah jazakillah mba raisha
BalasHapusteh opi, hehe.. mba ainun nya baca tulisan pei atuh :)
BalasHapus