Hidup Itu Apa?!


Termenung, mencoba mengerti tentang hidup ini. Ada kegundahan dan kegelisahan yang mendalam. Merasa paling bahagia ternyata hanya omong kosong belaka. Mengejar sesuatu yang tak pasti. Lagi-lagi terasa kosong dan sepi. Apalagi yang tak dimiliki? Semua tlah di raih yang katanya kan berikan kepuasan diri. Kecantikan, ketampanan, ketenaran, kecerdasan, kekuasaan dan kekayaan. Apalagi yang kurang? Tetap terasa hampa.
Ha..ha.. kegilaan mulai datang. Semua terasa berputar-putar. Membuat pusing berjuta-juta keliling. Inikah hidup? Ya.. menurut sebagian orang inilah hidup. Mayat hidup mungkin iya. Tersibukan dengan aktivitas yang rutin dilalui. Kebosanan tingkat tinggi. Terasa hidup ini hanyalah begini-begini saja, mudah ditebak. Besok pasti terjadi ini lagi. Hidup ini seakan tak ada masalah atau malah dirinya yang paling bermasalah?
Mencoba telusuri tentang hidup ini. Sebenarnya mengapa diri ini bisa disini. Sebelum menginjak dunia ini, adakah kehidupan yang lain? Hmm.. mencoba membuat hipotesis. Mungkin di kehidupan sebelumnya diri ini diberi tugas tuk selesaikan sebuah misi. Aha..ini adalah bagian dari permainan yang harus dijalani. Diri ini dibuat lupa tentang jati diri sesungguhnya agar permainan ini semakin seru. Benarkah seperti ini? Benarkah dunia hanya permainan? Benarkah hanya harus isngat saja Sebuah misi yang di ikrarkan sebelum diutus ke dunia ini? Maka permainan ini selesai? Game over??!
Waktu terus berjalan, merenung kembali dan mencoba berfikir jernih. Mungkin hipotesa tadi salah, itu hanya hayalan saja yang muncul dari keputusasaan. Bertanya lagi kepada diri sendiri tuk apa hidup di dunia. Dunia dengan segala macam persoalan yang melingkupinya. Sesak dipenuhi orang yang bermasalah. Ada tangis, canda, tawa, senang, sengsara, sejahtera, dan yang lainnya. Tapi semua itu semu, rasa-rasa itu kan silih berganti seperti roda berputar terus.
Menyeramkan, tiba-tiba ketakutan datang. sedikit kaget, ternyata masih ada yang ditakuti. Terlihat ada seorang manusia yang sedang hadapi ajal kematiannya. Takut sekali, melihatnya begitu menakutkan. Melotot, mulut terbuka lebar dan kejang-kejang  menahan rasa sakit yang luar biasa tak tertahankan. Selang beberapa lama  akhirnya diam terbujur kaku. Manusia itu kini tak bernyawa lagi. Tak terasa air mata menetes tanpa sadar. Padahal biasanya hanya tangisan sandiwara saja. air mata itu terus mengalir deras. Baru tersadarkan bahwa suatu saat diri kan hadapi kematian. Sepintas terfikir pertanyaan Kenapa harus ada kematian?Ada apa setelah mati? Mengapa terasa begitu sakit?
Diri ini menjerit, ingin melarikan diri dari dunia yang memuakkan ini. Lantas haruskah putuskan tuk mati? Peristiwa kemarin sudah cukup membuat kapok. Putuskan tuk tak memilih mati. Tapi bisakah tidak mati untuk selamanya?
Ku simpulkan ada 3 simpul besar yang sampai detik ini belum bisa terjawab.  Yakni, Ada apa sebelum kehidupan? Untuk apa hidup? Setelah hidup, apa yang terjadi?

to be continue

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Ingin Memeluk Tuhan

'Mobil Syetan' Sang Raja Jalanan

Dari Aktuaria Sampai Teori Darwin