Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Mari Menangis

Hari itu seorang bocah cilik sedang memenjamkan matanya, kepalanya tertunduk. Ia berada di ruangan yang lampunya sengaja dipadamkan, alunan musik yang sangat sedih pun sengaja dimainkan agar suasana syahdulah yang tercipta di ruangan itu . Ditambah pula, seseorang yang lain yang tengah merintih dan bermunajat. Bocah itu tak sendiri, ia bersama peserta lain yang tengah hikmat mengikuti kajian di sesi terakhir yaitu muhasabah.Suasana betul-betul tercipta sebagai sesi muhasabah, isak tangis mulai terdengar. Apalagi ketika pemandu muhasabah menyampaikan soal orang tua, banyak peserta yang mulai berlinangan air mata sampai tersedu-sedu menangis, adapula yang menangis histeris. Benar-benar sedih. Di saat semua orang tengah khusu menangis, bocah itu kau tau? Ya bocag itu , Ia yang sedang memejamkan matanya dan mencoba menundukan kepalanya tengah asik sendiri dengan pikirannya. Ia mungkin satu-satunya yang tak menangis di dalam ruangan itu. Di saat semua orang terisak menangis, ia tak