Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

Sistem Terbaik yang Melahirkan Generasi Cemerlang

Gambar
Adalah islam sebuah sistem terbaik yang melahirkan generasi cemerlang pembangun peradaban. Dan inilah chapter 4 sebuah jawaban dari sistem kapitalisme yang memuakkan. Islam yang diterpakan sebagai sebuah sistem yang mampu menyelesaikan seluruh problematika kehidupan. Hal ini telah terbukti, yakni dengan berjayanya islam selama 13 abad lamanya. Dari sana telah terlahir para pemimpin yang adil, bijaksana, dan jujur.Lantas masihkah kita berharap pada kapitalisme? Islam adalah satu-satunya solusi. Maka dibawah ini adalah secuil gambaran bagaimana islam bisa melahirkan generasi yang cemerlang.   Wahai para pemuda islam, mari bergabung dalam meraih kemuliaan dalam penegakan islam sebagai sebuah sistem. Tunggu apalagi! Mari satukan langkah! Jangan tejebak sistem menipu. Mari menuju perubahan nyata perubahan menuju Khilafah. Begerak dan berubah!  \ Tunggu aksi kami selanjutnya! Karena ini bukan hanya sekedar Propaganda!!

SISTEM INI RUSAK DARI AKARNYA!!!

Gambar
Chapter 2 telah diluncurkan, ini kata kimia 49 tentang sistem dan pemimpin Dan ini adalah secuil gambaran sistem  yang menggrogoti pemikiran manusia. Kita telah tertipu dengan sistem dusta ini, Mari sadarkan mereka yang masih terhipnotis! Bagaimana dengan sistem islam? Tunggu aksi kami selanjutnya di chapter 3.

Jajak Pendapat Tentang Pemimpin Ideal

Gambar
 Pada tanggal 21 oktober 2013, kami melakukan jajak pendapat di kelas Statistika 48 dan Kimia 49. Jajak pendapat ini bertemakan pemimpin ideal. Mengapa tema ini yang diangkat? karena sebentar lagi pemilu 2014. Kami ingin mengetahui bagaimana pemahaman  mahasiswa terkait hal  ini. Hasilnya, jawabannya macam-macam. Sebagian kami tampilkan, pembaca dapat melihat perbedaan antara pendapat statistika 48 dan kimia 49. Dibawah ini statstika 48  \ diatas kimia 49 Walaupun jawabannya macam-macam, semua pasti menginginkan pemimpin yang ideal. Namun apa yang terjadi hari ini?  Penasaran? tunggu aksi kami selanjutnya.  #MariBerfikirCemerlang

Futur dan Ukhuwah

Gambar
 Kawan lama. Sebetapa sibuknya pun, aku selalu menyempatkan untuk sesekali bertemu dengannya, walau sekedar say hello. Aku khawatir, jika hal kecil ini saja tak dilakukan, lama-lama tali yang terpintal kuat itu putus juga. Ya, namanya ukhuwah. Ia seperti pisau yang jika dibiarkan tak diasah akan tumpul. Membina rasa antar sesama itu memang butuh latihan. Tak bisa pertemuan pertama  langsung mengerti dan memahami, butuh waktu dan butuh sering bertemu. ukhuwah inilah yang akan mempermudah gerak langkah dakwah. --- “Kawan, Jika aku meninggalkan jalan ini akankah kau masih bersikap sama seperti saat ini?” Pertanyaannya memecah kesunyian, aku sontak kaget mendengarnya . Tak menyadarinya, raut mukaku begitu terlihat bingung. Dia hanya tersenyum, melihatku sekilas. Seperti tidak ada beban.  Setelah itu ia memegang pena  dan kembali menulis. Aku belum menjawab, masih bingung dan berpikir keras. Haruskah aku menjawab pertanyaannya. Menurutku, pertanyaan ini adalah pertanyaan yang te

At-Tafkir

Gambar
Mengapa berfikir itu penting?           Saya ingat sebuah film entah apa judulnya kalau tak salah "Alangkah Lucunya Negeri Ini". Disana diceritakan ada seorang pemuda, ia sarjana lulusan ekonomi pengangguran tapi  peduli terhadap nasib anak jalanan, ia ingin mengajari mereka belajar untuk menjadi pintar. Yah namanya pengamen dan anak jalanan itu malas-malasan ia bilang " Ngapai belajar, mending cari uang. berfikir itu gampang yang susah cari uang". Akhirnya si pemuda itu bilang "Kata siapa berfikir itu gampang, coba kalian berfikir tentang sesuatu". Si anak itu pun mencoba untuk berfikir, dan apalah yang terjadi si anak itu malah pingsan. Memang lebay sih, tapi itu cukup menggambarkan bahwa berpikir bukanlah hal yang mudah.              Berpikir itu memang melelahkan. Kuliah yang hanya duduk saja membuat kita lelah. Ya, karean tidak hanya sekedar duduk tapi berpikir. Berpikir membutuhkan energi yang cukup besar menurut penelitian otak kita meng

I B U

Gambar
Setiap anak pasti menyayangi Ibunya dan selalu ingin membahagiakan Ibunya.  Anak mana yang tidak mau membahagiakan Ibunya? Tak ada, karena secara naluriah rasa itu selalu ada. Tapi bayangkan hari ini dunia telah berbeda. Seorang anak dengan mudah  membunuh Ibu kandungnya sendiri hanya karena keinginan sepele yang tak terpenuhi.  Miris sekali, hati anak yang seperti itu telah mati. Ya, tekanan hidup kapitalisme membuat orang tidak berpikiran waras. Tanpa berfikir panjang main bunuh saja. Teganya. Dia tak ingat lagi tentang pengorbanan Ibunya melahirkan dan membesarkannya. Hilang sudah rasa kasih sayang, yang ada hanya marah tak terpendam.  Astagfirullah, Ya Allah jadikanlah kami anak yang solih dan solihah. Sama halnya dengan anak, Setiap Ibu menyayangi anaknya melebihi rasa sayang anak kepada Ibu. Dalam hal apapun, Ibu selalu menyangi anaknya meski kadang rasa sayang itu ditangkap berbeda oleh anaknnya. Ya kadang saya mengamati ada seorang Ibu yang selalu marah terhadap anakn