Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Sakitnya Tuh Disini !

“Saaakitnya tuh disinii~~~” Lagu dangdut ini lagi tenar benar. Dimana-mana terdengar lagu itu. Di pasar, jalanan, angkot, di tipi-tipi, dll. Herannya orang-orang jadi latah. Dikit-dikit sakitnya tuh disini, Apa-apa dikomentarin sakitnya tuh disini, bentar-bentar sakitnya tuh disini. Geleng-geleng kepala aja -_- Perlu diketahui sebagai pengamat kehidupan saya angkat bicara, ya lagu ini lagi tenar, tapi lambat laun juga jadi ga tenar. Karena masyarakat cenderung cepet bosen, kalau ada yang baru otomatis yang lama terlupakan. Ah ya, perasaan sebelumnya juga banyak lagu-lagu dangdut yang tenar tapi terlupakan juga. Eh kok jadi ngomongin dangdut, sebetulnya saya bukan mau cerita tentang lagu dangdut atau mengamati dunia perdangdutan tapi masalah sakit. Sakit. Siapa yang pernah merasakan sakit? Sakit itu apa? Sakit adalah kurang sehat dan tidak sehat. Pernah kenal gak orang yang sakit tapi gak tau sebenernya dia sakit? Sadar-sadar sakit baru tahu pas udah kritis hampir meninggal

Pemberdayaan yang Tidak Memberdayakan

Gambar
Dibalik Fakta Perempuan Bekerja , Perempuan diberdayakan Ramai  fenomena kaum perempuan bekerja. Himpitan ekonomi ialah alasan terdorongnya perempuan untuk ikut andil dalam mencari nafkah demi kebutuhan perutnya. Dari total 112 juta jumlah pekerja di Indonesia (BPS 2012), saat ini ada 43 juta pekerja perempuan yang membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia. Artinya, jumlah pekerja perempuan hampir sama dengan laki-laki. Sekian banyak perempuan menempuh perjalanan ribuan mil dan meninggalkan keluarganya menjadi pekerja migran yang rentan perlakuan tak manusiawi . Sekitar 39,8 juta perempuan yang menjadi buruh dan 4,2 juta yang menjadi (TKW).  Sedih nian, karena kemiskinan dan kesulitan hidup para Ibu terpaksa keluar rumah untuk membantu suami mencari nafkah. Ada pula Ibu yang terpaksa harus mencari nafkah sendiri karena suami atau keluarganya melepaskan tanggung jawab untuk menafkahinya. Mereka terpaksa harus meninggalkan rumah dan anak-anak mereka beratus-ratus kilometer at