Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Surga di bumi?

Menulis bertema itu susah, mau disebut gampang juga susah. Ya, namanya juga belajar mesti susah, nanti juga biasa. Dari kemarin belum dapet tema yang menarik nih, tapi hari ini saya mau share sesuatu deh yang ringan-ringan aja.  Setiap rabu di viva.com terupdate tulisan hasil analisis dari Andi Malarange. Berbagai tema diangkat sama pak andi yang kini mendekam di KPK karena tersandung kasus korupsi. Lah kok bisa lagi di KPK nulis? Di situs itu, dipaparkan bahwa Sejak berada dalam tahanan KPK, Andi Mallarangeng punya lebih banyak waktu luang. Sambil menunggu pengadilan, ia mencoba memanfaatkan waktunya secara produktif dengan membaca dan menulis. Aturan KPK tak membolehkan penggunaan laptop, iPad dan semacamnya oleh para tahanan. Andi menulis artikel ini dengan tulisan tangan, dan kemudian disalin kembali oleh Redaksi VIVAnews agar bisa dinikmati oleh pembaca. Andi berusaha menulis di rubrik “Analisis” sekali seminggu. Redaksi mengunggah tulisan baru Andi setiap hari Rabu  

Black Valentine Sebuah Gerakan Anti ViDi

Warna pink terlalu indah untuk menggambarkan Valentine day’s yang bobrok, suram dan tak beradab.   Dari tahun ke tahun memasuki bulan februari pasti heboh masalah ViDi.   Mengapa harus tema ViDi yang diangkat? Di kalangan mahasiswa   tema ini tak begitu popular,   mahasiswa tak begitu ingat tentang hari kasih sayang karena      hari yang dingat mahasiswa hanyalah hari libur. Ya meskipun begitu, masih saja ada sebagian mahasiswa muslim yang merayakannya. Maka mari kita bahas dan telurusuri lebih dalam. Sebagai seorang muslim, hamba Allah yang meyakini adanya penghisaban, tak sepatutnya kita merayakan hari raya yang tidak ada sedikit pun sangkut pautnya dengan islam. Menurut beberapa sumber ternyata ViDi hanyalah hari peringatan kematian seorang pendeta. Sumber lain menyatakan bahwa   ViDi hanyalah perayaan hari kesuburan bangsa pagan Romawi. Dalam perkembangannya, untuk mengelabui kaum muslimin dijadikanlah ViDi   sebagai hari kasih sayang. Nah   loh, sudah jelas keharamannya.

MONA-MONI

Gambar
Tebak coba, apa itu mona-moni? Mona-moni itu bukan nama makanan atau minuman. Bukan juga nama cewek-cewek cantik yang suka nangkring di jalan. Mona-moni itu nama dua ekor sapi yang sensasional. Di daerah sukabumi tepatnya sepanjang jalan raya cisaat, cibatu, jalancagak, sampai cibolang ada dua sapi yang suka berjalan-jalan di jalan raya mencari makan. Entahlah, apa jenis kelamin dua sapi tersebut, yang jelas dua sapi besar berbulu coklat yang memakai lonceng di lehernya itu terkenal dengan sebutan mona-moni. Kebayang dong, dua ekor sapi ada di tengah jalan? ya.. ya.. jalanan sering kali macet gara-gara sapi ini. Pas awal-awal saya jumpa sapi ini, saya terpesona pada pandangan pertama, ( cielaahh ) mereka tengah berjalan gontai sambil sesekali melecuti buntutnya diikuti pula oleh mobil-mobil yang berderet seperti mangawal perjalanan mereka. Padahal mobil-mobil itu kena macet gara-gara si mona-moni. Saya heran, emang yang punya kemana ngebiarin mona-moni menghadapi kerasnya hidu

Pemikiran Batil dan Pemikiran Shahih

Gambar
Berabad-abad lamanya, manusia telah ada di dunia mengisi kehidupan. Mereka saling berinteraksi dengan suatu peraturan tertentu membentuk koloni-koloni bernama masyarakat.   Masyarakat tumbuh dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka pun berusaha menyelesaikan problematika yang   muncul dari proses pemenuhan kebutuhan tersebut. Problematika yang ada dalam masyarakat yang membentuk peradaban sangat riskan untuk memunculkan adanya pertentangan dan   Konflik berdarah. Manusia membutuhkan dan berharap pada perdamaian. Lama sekali, berbagai pemikiran sudah muncul dan hadir mengisi benak-benak manusia. Demi pencapaian keteraturan dan kedamaian, manusia membutuhkan aturan.   Adalah Karl marx, seorang pemikir sosial, filsuf, dan ideolog. Teori marx yang menyejarah,   ia memahami bahwa Sumber konflik utama dalam masyarakat adalah pemilikan pribadi, khususnya yang menyangkut alat-alat produksi seperti tanah, modal, dan mesin. Hal inilah yang menjadi sumber penindasan, pertentangan, bahk