Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

E V AL U A S I

Gambar
Dalam mengarungi kehidupan setiap manusia haruslah memiliki visi dan misi yang jelas.  Manusia tak akan merasa resah, gelisah atau bahkan kebingungan dalam menghadapi kehidupan ini. Jikalah ia sudah bisa menjawab 3 pertanyaan besar tentang hidup ini. Dari mana ia berasal? , untuk apa ia diciptakan di dunia ?dan setelah di dunia ada apa? Seorang muslim tentu harus bisa menjawab tiga pertanyaan ini. Pertama,  ia berasal dari Allah. Kedua, ia diciptakan di dunia untuk beribadah kepada Allah. Terakhir, setelah di dunia ada penghisaban. Mungkin seperti sederhana, tapi jika direnungi dan diresapi maknanya secara mendalam maka ia akan menemukan visi besar dalam hidupnya. Seharusnya setiap muslim memiliki targetan dalam hidupnya, ia tak akan membiarkan hidupnya mengalir seperti air. Ia memahami bahwa ia memiliki kendali atas hidupnya. Ia tak menunggu orang lain untuk mengendalikan hidupnya. Ia selalu membuat perencanaan  jauh kedepan. Ya, ia pun memahami bahwa setiap ia melangk

K R L

Gambar
Banyak pekerja kantoran jakarta yang tetap memilih  tinggal di bogor dengan alasan biaya hidup di jakarta mahal , sehingga setiap paginya kereta selalu menjadi pilihan utama bagi para pekerja ini. Kondisi jakarta dan bogor yang selalu macet, membuat orang malas untuk berkendara.  Hari ini kereta sudah mulai membaik, jika dulu kereta adalah tempat mengais rezeki. Segala macam barang di jual di kereta. Tempat pengamen, segala macam jenis musik ada. Mulai dari pengamen yang keren sampai pengamen yang kucel. Semua ‘jenis’ manusia pun ada di kereta. Setelah dilakukan beberapa kali penertiban, hal itu tak ada lagi. Sampai pula pada kebijakan adanya gerbong khusus wanita. Karena kerap kali wanita mengalami pelecehan di kereta.  Terbayang, jika kereta benar-benar full dan orang-orang berdesakan, bercampur wanita dan laki-laki. Serem sekali, kemulian wanita dipertaruhkan disana. Memang fitrahnya wanita dan laki-laki itu terpisah, akan ada kenyamanan dan ketertiban jika terjadi infisol (

Kenapa Mesti Demokrasi- Kapitalisme ?

Gambar
Esensi dari demokrasi bukanlah musyawarah, pemilu atau yang lainnya. Tapi yang terpenting ialah kedaulatan dalam demokrasi ada di tangan manusia. Hal inilah yang bertentangan dengan hukum syara, karena kedaulatan (baca : Pembuat hukum) dalam islam hanyalah milik Allah tidak ada yang lain. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik.  (TQS al-An’am [6]: 57) “ Hukum itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar engkau tidak menyembah selain Dia. ” ( Qs. Yusuf [12]: 40 ).                   Kemunduran berfikir yang terjadi pada umat telah membuat umat tak bisa membedakan mana yang haq dan batil. Umat telah terpengaruh dengan pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan islam. Umat telah dikaburkan dari kemurnian dan kejernihan pemikiran islam. Bayangkan, umat   lahir dari sistem kapitalisme, pemikiran dan perasaan yang lahir dari sistem kufur telah melekat pada umat. Umat benar-benar telah di

Belajar untuk Sedikit Menekan Ego

Gambar
Hai, seseorang disana!  Hidupmu bukan tentang dirimu sendiri. Tak bisa kau memaksakan kehendak dan berharap semua orang akan selalu  mengerti dirimu.  Kau perlu belajar untuk mengerti dan memahami orang lain. Aku disini, mungkin bisa memahami dirimu dan sifatmu. Tapi jutaan orang disana? Kau akan bertemu banyak orang yang berbeda dan macam-macam sifatnya.  Marah dan meledak-ledak, tak akan selesaikan masalah. Kau perlu  menenangkan dirimu, Tariklah nafas yang panjang. Berfikirlah sejenak, apakah tindakan yang kau lakukan benar? Menurutku, hal ini sangat sepele kawan, bukan sesuatu yang besar yang harus diperdebatkan. Ya, aku tahu. Ini hanya luapan emosi semata. Tapi tahukah kau, sering sekali kau melakukan hal ini. Aku tahu dalam diam, seiring berjalannya waktu kau akan dengan cepat melupakan kejadian ini. Tapi orang lain? Mungkin hatinya tergores walau hanya sedikit.  Ah.. kawan, Haruskah ini selalu terjadi? Aku bukanlah orang pendendam, aku hanya kasihan. Aku tahu dan m

Edisi Penyesalan

 Kegalauan yang diakibatkan kelalaian sendiri.  Dekat, dilalaikan. Jauh, disesalkan. Manusia memang begitu, baru menyadari saat masa penting terlewati.  Bukan, ini bukan edisi kegalauan.  Tapi edisi penyesalan.  Menyesal karena tak mengoptimalkan kesempatan yang ada. Sudah 19 tahun hidup di dunia, tak ubah jua.  Belum juga jera, dengan pengalaman yang ada. Harus berapa kali mengulang hal yang sama? Sia-sia sudah, Waktu yang terbuang percuma. Kapan mau belajar dari yang sudah-sudah? Mau terus begini, Tak naik kelas. Diam dan stagnan. Hilanglah sudah ! Lalai dan lupa, alasan klasik! Tak ada tertawa, ini tak lucu. Hanya perlu direnungkan. .

Rumah Kemerdekaan

Gambar
                "Merdeka. Aku belum terlalu mengerti arti kata ini". Semenjak kecil, jarang sekali aku merayakan hari kemerdekaan.  Mungkin,  karena letak geografis dan kondisi masyarakat  sekitar rumah.  Seingatku, beberapa kali kami pindah rumah. Rumah pertama, berada di gang kecil. Saat itu aku masih terlampau kecil, memori yang diingat hanya sedikit. Kalau tak salah, tak ada perayaan kemerdekaan. Rumah kedua, terletak dipinggir jalan. Rumah ini banyak ular, pernah suatu ketika ular kobra sedang nongkrong di tempat tidur Ibu, menyeramkan. Disini tak ada pemuda yang berinisiatif untuk merayakan hari kemerdekaan. Kau tau, rumah dipinggir jalan seperti apa, mereka membatasi rumah mereka dengan pagar menjulang tinggi.  Hampir tak ada interaksi. Rumah ketiga, kami baru merasakan arti bertetangga disini. Tetangga yang ramah, aku sering sekali bermain dengan tetangga disini, sebelumnya jarang. Di Rumah ini pula, kami merasakan perayaan kemerdekaan. Pemuda-pemudinya san

Mesir dan Sensitivitas

Kita mungkin tak pernah tahu jika kita tak pernah mau untuk mencari tahu. Rasa itu tak akan pernah  ada sampai kapanpun, jika kita tak pernah memulai mencoba merasakan hal itu. Sedikit saja, kita mencoba mengetuk hati nurani kita.  Ibu sering sekali bilang tentang sensitivitas. "Coba, belajar  untuk sedikit lebih sensitif terhadap lingkungan !" Sambil berlalu menceramahi kami, anaknya. Kami mulai menggerutu jika ibu mulai seperti ini. Tapi kini saya baru menyadari dan  semakin mengerti  apa maksud Ibu. Sensitivitas tak akan pernah ada, jika kita tak melatihnya. Lebih peka dan berempati terhadap apapun yang kita temui. Tak hanya tempat yang bisa kita indra tapi jauh dari itu.  Dalam islam ada yang bernama ukhuwah. Ukhuwah islamiyah, sebuah ikatan yang sangat kuat tak terbatasi oleh suku,  adat, istiadat, golongan, partai bahkan sekat-sekat negara. Jika ia muslim, maka tak memandang ia dari mana, suku mana, adat istiadatnya seperti apa atau ia berasal dari negara ma

Hijab Kuning dan Sejuta Kenangan

Beberapa kawan lama memintaku untuk menulis tentang kenangan zaman SMA. Ya, masa indah katanya ada di SMA. Siapa bilang? semua yang kulalui adalah  kenangan indah. Baiklah aku kan mulai bercerita kawan, aku hanya memenuhi permintaanmu.    Tak seperti kebanyakan remaja lainnya, aku tak melewati masa SMA dengan berpacaran, senang-senang, nongkrong dijalan, main ke mall, pergi kekarokean, smsan dengan abang-abang, ke salon catok rambut, atau sederet aktivitas ababil anak SMA. Aku ini anak rumahan, yang senang ketenangan. Bukan tipeku melakukan sesuatu yang aneh dan kampungan. Maaf-maaf bukan menyinggungmu kawan, ini hanya penilaianku. SMA tentu berbeda dengan SMP, apapun yang terjadi. SMP masih kecil mungil nan lucu. Ini sedikit narsis. SMA, waktunya eksistensi diri. Perubahan dimulai jaman SMA, kawan. Aku bisa menjadi seperti ini karena melewati SMA bukan? Yeah.. SMA dan sejuta kenangan. Kenangan itu, dengan cepat berkelebat hadir dalam benakku. Saat ku berada pada masa itu,

Qiyadah Insaniyah

Gambar
“Tiada hari yang lebih bercahaya di Madinah, daripada hari ketika Rasulullah datang kepada kami. Dan tidak ada hari yang lebih gelap dan muram daripada saat beliau wafat. ” Kata Anas ibn Malik             Hari itu, Rasulullah Kekasih Allah telah tiada.  Beliau telah menghembuskan nafas terakhirnya. Semua orang menangis, sedih, kalut, tak percaya, dan semua rasa bercampur aduk disana. Duhai Umar, beliau berteriak-teriak tak percaya. Marah dan sedih bercampur rasa. Umar yang bertubuh besar itu mengancam “ Sesungguhnya beberapa orang munafik beranggapan bahwa Rasulullah meninggal du nia, Demi Allah, Rasulullah pasti akan kembali! Maka tangan dan kaki siapapun yang mengatakan beliau telah meninggal harus dipotong ”. Umar masih saja berteriak-teriak sambil menghunuskan pedangnya. Adalah Abu Bakar, beliau tenang bersahaja. Beliau mellihat jenazah Rasulullah lalau berbisik   “Allah tidak akan menghimpun dua kematian bagimu. Kalau ini sudah ditetapkan, engkau memang telah meninggal.

Tentang Sebuah Nama

Gambar
Tiba-tiba  pengen bahas tentang nama. Felycitia Iradati Yusrina, keren banget kan namanya? Tapi kenapa jadi dipanggil pei. Entahlah dari mana asalnya, mungkin waktu kecil pelafalan saya belum fasih.  Semenjak MI( sederajat sama SD) jarang deh Ibu atau Bapak Guru manggil saya dengan panggilan yang benar selalu salah baca. Lucunya, saya sudah tahu tanda-tanda nama saya akan panggil. Biasanya ibu atau bapak guru mengerutkan keningnya dan pakai jeda dulu, suasana tiba-tiba hening. Tapi tet-tot tetep aja salah manggil. Sambil terbata-bata manggil Pe-li-si-ti-a atau Fe-ly-siah. SMP dan SMA gak beda jauh, ya begitu.  Awal-awal perkenalan sama teman-teman.  "Kenalkan nama saya felycitia" kata saya dengan wajah ramah "Siapa? pelycia?" kata temen saya "Bukan, tapi fe-ly-ci-tia, ya udah kalau susah fely aja" jawab saya. "Oh peli. ya salam kenal juga" kata temen saya Huaaaaaa... ini dasar orang sunda F sadaura-saudara bukan P. Okeh akhir

Tak Sekedar Retorika

Gambar
"Hari ini kita belajar untuk memahami arti retorika. Ia bukan hanya sekedar kata tapi sebuah makna." Manusia benar banyak macamnya. Sikap dan sifat berjuta banyaknya. Berharap sama, tak akan pernah. karena berbeda, sudah fitrahnya. Boleh, kita boleh jadi macam manusia mana pun. Asal standar jelas dibolehkan syara. Maka mari kita belajar dari para sahabat yang mulia.  Setiap sahabat memiliki kekhasan dan kemuliaannya masing-masing. Adalah Abu Bakar yang lembut nan bersahaja. Namun memiliki pendirian yang kokoh. Abu bakar menjadi sahabat yang paling dekat dengan Rasulullah.  Ash-shidiq adalah julukannya, sang terpercaya yang selalu membenarkan Sang pembawa kebenaran. Ada pula Umar yang terkenal berwatak keras dan bertubuh tegap.  Sang pemberani yang setan pun takut dan lari menjauh  darinya. Beliau menjadi pendukung yang gigih dan  penasihat terdekat Rasulullah.  Dua sahabat mulia ini jelas memiliki sifat dan sikap yang jauh berbeda. Tapi mereka selalu  bersemai