Belajar untuk Sedikit Menekan Ego

Hai, seseorang disana!
 Hidupmu bukan tentang dirimu sendiri. Tak bisa kau memaksakan kehendak dan berharap semua orang akan selalu  mengerti dirimu.  Kau perlu belajar untuk mengerti dan memahami orang lain. Aku disini, mungkin bisa memahami dirimu dan sifatmu. Tapi jutaan orang disana? Kau akan bertemu banyak orang yang berbeda dan macam-macam sifatnya.

 Marah dan meledak-ledak, tak akan selesaikan masalah. Kau perlu  menenangkan dirimu, Tariklah nafas yang panjang. Berfikirlah sejenak, apakah tindakan yang kau lakukan benar? Menurutku, hal ini sangat sepele kawan, bukan sesuatu yang besar yang harus diperdebatkan. Ya, aku tahu. Ini hanya luapan emosi semata. Tapi tahukah kau, sering sekali kau melakukan hal ini. Aku tahu dalam diam, seiring berjalannya waktu kau akan dengan cepat melupakan kejadian ini. Tapi orang lain? Mungkin hatinya tergores walau hanya sedikit. 

Ah.. kawan, Haruskah ini selalu terjadi? Aku bukanlah orang pendendam, aku hanya kasihan. Aku tahu dan memahami bahwa setiap orang memiliki sifat dan sikap yang berbeda. Hanya saja, bisakah semua orang memahami dirimu. Jangan selalu meminta dimaklumi, pahamilah  orang lain. Karena dunia yang  akan kau hadapi nanti, akan berbeda. Penuh tantangan dan pengorbanan. Pengorbanan ego. Sedikit saja aku meminta, belajarlah untuk menekan ego. Dan mencoba sedikit lebih peka terhadap perasaan  orang lain. Berfikirlah sebelum bertindak.

 Ketika kau melakukan sesuatu pada orang lain, posisikanlah ia seperti ia adalah dirimu. Yang jika disakiti akan terluka dan perih. Hhh.. inilah hidup. Dengan kau atau Tanpa kau.  Hidup akan terus berputar sampai waktu yang telah ditentukan. Berubahlah, sebelum menyesal. Sadarilah hidup benar-benar tak seperti daun kelor. Kau memiliki kendali atas hidupmu. 

Aku hanya memberikan nasihat. Nasihat seorang kawan pada kawannya. Aku yakin suatu saat kau akan berubah. Mungkin hari ini ,esok atau kelak.  Aku juga bukan orang yang suci, yang tak ada dosa. Aku juga manusia sama seperti dirimu, yang butuh dinasehati dan dingatkan. Maka kawan, jangan pernah sungkan. Ingatkan aku dalam jalan kebenaran. Sepahit dan separah apapun kondisiku, ingatkan saja. Inilah gunanya berkawan dalam jalan kebenaran. InsyaAllah.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Ingin Memeluk Tuhan

'Mobil Syetan' Sang Raja Jalanan

Dari Aktuaria Sampai Teori Darwin