At-Tafkir

Mengapa berfikir itu penting? 

         Saya ingat sebuah film entah apa judulnya kalau tak salah "Alangkah Lucunya Negeri Ini". Disana diceritakan ada seorang pemuda, ia sarjana lulusan ekonomi pengangguran tapi  peduli terhadap nasib anak jalanan, ia ingin mengajari mereka belajar untuk menjadi pintar. Yah namanya pengamen dan anak jalanan itu malas-malasan ia bilang " Ngapai belajar, mending cari uang. berfikir itu gampang yang susah cari uang". Akhirnya si pemuda itu bilang "Kata siapa berfikir itu gampang, coba kalian berfikir tentang sesuatu". Si anak itu pun mencoba untuk berfikir, dan apalah yang terjadi si anak itu malah pingsan. Memang lebay sih, tapi itu cukup menggambarkan bahwa berpikir bukanlah hal yang mudah.

             Berpikir itu memang melelahkan. Kuliah yang hanya duduk saja membuat kita lelah. Ya, karean tidak hanya sekedar duduk tapi berpikir. Berpikir membutuhkan energi yang cukup besar menurut penelitian otak kita mengonsumsi 20 % dari energi yang ada dalam tubuh  sekitar 10 kalori per menit.

            Sebelum saya mengakaji islam ideologis, saya belum merasa berpikir adalah sesuatu yang harus diseriusi dan didalami. Berpikir yaaa  berpikir saja. Inilah namanya berfikir dangkal. Jadi saya dulu dangkal? hoho bisa jadi. 

             Allah melebihkan manusia dan memuliakannya dibanding makhluk lainnya. Allah memberi potensi akal pada manusia yang membedakan dirinya dengan hewan. Akal itu bukan otak, karena hewan juga punya otak. Akal adalah proses berfikir yang terdiri dari empat komponen yakni fakta, panca indra, otak dan informasi sebelumnya. Panca indra untuk melihat fakta, otak yang akan mengaitkan/ menghukumi fakta dengan informasi sebelumnya yang ia miliki. Empat komponen tadi harus dipenuhi, jika satu hilang maka tak bisa manusia itu berpikir. 

             Ada 3 tingkatan dalam berfikir, pertama, berfikir dangkal, mendalam dan cemerlang. Sebuah ilustrasi sederhana, misal seorang sedang berjalan lantas melihat ikan di kolam. Maka orang yang berpikir dangkal, hanya akan berkata "oh itu ikan". Orang yang berpikir mendalam tidak cukup hanya begitu, tapi ia akan lebih berpikir dan mendalami bahwa ikan itu memiliki bentuknya seperti ini dan itu, metabolismenya begini dan begitu, sistem pencernanan, sistem pernapasan dan lain-lainnya. Berbeda dengan kedua hal tadi, orang yang berpikir cemerlang dalam mengeksekusi fakta ia senantiasa mengkaitkannya dengan Allah, misal " SubhanaAllah, ikan itu mempunyai sistem pernapasan yang begini dan begitu. Allah-lah yang menciptakannya". 

               Dalam hal apapun berpikir merupakan hal terpenting, karena dengan berpikir kita akan menuju jalan keimanan. Saat seseorang mengambil islam sebagai jalan hidupnya, maka ia diharuskan menggunakan akalnya, bukan hanya sekedar ikut-ikutan atau karena mamah papah islam maka kita ikut islam. Tak boleh, tapi diharuskan berpikir dan melihat tanda-tanda yang telah Allah berikan.

“Dan ia membuat malam dan siang, dan matahari dan bulan supaya melayani kamu dan binatang-binatang dibuat untuk melayani dengan perintahnya.Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah pertanda bagi kamu yang berakal (QS. An-Nahl(16):12). 

                                                                   ------

                Berpikir adalah aktivitas yang utama. Sebelum manusia berbuat melakukan sesuatu pasti berpikir. Saat ini, kaum muslimin sedang berada di jurang kemunduran berpikir. Umat islam malas berpikir tentang sesuatu yang lain tentang islam dan umat. Kapitalisme telah membuat kaum muslimin tersibukan dengan himpitan kehidupan masing-masing, sehingga terlupakanlah masalah umat bahwa islam belum diterapkan sebagai sebuah sistem. Arus pemikiran yang ditancapkan oleh barat sang pemegang kapitalisme telah merasuk dalam pada tubuh kaum muslimin. Lantas apa yang kita lakukan?

            Melakukan perubahan. Perubahan yang sesungguhnya dengan menyadarkan kaum muslimin. Melalui aktivitas dakwah pemikiran bukan kekerasan. Mengajak umat untuk berpikir, dan meningkatkan taraf berpikir umat yang rendah menjadi cemerlang. Mengopinikan bahwa islam adalah satu-satunya solusi atas permasalahan yang ada. Membangun opini umum sehingga umat siap untuk menegakan syariah dan mencapakan kapitalisme.

                                                                        ----

Hanya melalui aktivitas bertukar pikiranlah umat itu akan sadar dan ngeh. Menyampaikan dan aktif berdiskusi. Bukan diam dan penuh asumsi. Yang dibutuhkan adalah keberanian menyampaikan kebenaran. Bagaimana umat akan paham? jika kita belum menyampaikan, malas, takut dan penuh prasangka. Maka dakwah bertarget dan penuh strategilah yang harus dipikirkan dan penting dilakukan. 

Komentar

  1. Ya iyaaa lah idris ini tulisan pei.. mana tulisan idris?? ayooo.. ntar pei kunjungi blog idris
    Oh iya, apa yang idris tangkep dari tulisan ini?

    BalasHapus
  2. Mbak ijin share tulisannya ya

    BalasHapus

Posting Komentar

ayo, kasih komentar..

Postingan populer dari blog ini

Aku Ingin Memeluk Tuhan

'Mobil Syetan' Sang Raja Jalanan

Dari Aktuaria Sampai Teori Darwin