Istilah Penting dalam Statistika dan Skala Pengukuran
Statistika
adalah ilmu yang dibutuhkan semua bidang. Di kalangan mahasiswa setiap jurusan
membutuhkan statistika. Seringnya, mahasiswa diluar prodi statistika menjadikan
statistika sebagai momok bagi mereka. Padahal semestinya tidak begitu, setiap
orang yang ingin mempelajari statistika harus punya persepsi bahwa statistika
adalah ilmu yang menyenangkan sehingga kedepan akan lebih mudah. Saya menyarankan setidaknya setiap kita harus
punya pengetahuan dasar statistika yang benar, karena kadang di beberapa
jurusan saya temukan pengetahuan statistika dasar yang keliru. Dalam membantu
hal itu dan agar setiap orang dapat menyenangi statistika, saya akan mencoba
menulis sesuatu tentang statistika mulai dari dasar, referensi yang saya
dapatkan dari materi kuliah selama 4 tahun di Departemen Statistika Institut
Pertanian Bogor. Saya berharap apa yang saya tulis bermanfaat bagi semua orang dan saya juga dapat belajar banyak dalam menulis ini. Semoga ilmu yang saya dapatkan barakah.aamiin
-----------------------------------
Dalam mempelajari statistika,
pertama kali hal yang harus dipahami adalah tentang definisi statistika itu
sendiri. Sering kebanyakan dari kita mendefinisikan statistika adalah ilmu ngitung-ngitung padahal lebih dari itu.
Statistika berasal dari kata statistik yang artinya penduga parameter. Statistika
secara lengkap artinya ilmu yang memelajari dan mengusahakan agar data menjadi
informasi yang bermakna meliputi mengumpulkan data yang benar dan efisien,
menganalisis data dengan metode yang tepat dan menginterpretasikan dan menarik
kesimpulan yang benar dan sah terhadap analisis data. Jadi adalah kesalahan
jika kita ditanya “kuliah apa? “ maka di jawab “statistik” karena statistik
tadi merupakan pendugaan parameter yang nantinya kita akan bahas, jawaban yang
betul untuk pertanyaan tadi adalah statistika bukan statistik.
Statistika terbagi menjadi dua
yaitu statistika deskriptif dan inferensia. Walpole mendefinisikan statistika
deskriptif sebagai metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi
yang berguna. Sedangkan statistika inferensia adalah mencakup semua metode yang
berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan
atau penarikan kesimpulan mengenai
keseluruhan gugus data induknya.
Istilah-istilah yang penting
dipahami dalam statistika adalah sebagai berikut
Populasi : Keseluruhan pengamatan yang menjadi pusat perhatian
kita
Contoh :Himpunan
bagian dari populasi (mewakili)
Parameter :Karakteristik numerik dari populasi
Statistik :Karakteristik
numerik dari contoh
Peubah/Variabel : Ciri dari objek
yang diamati
Sering kali dalam memahami
istilah-istilah ini seseorang hanya menghafal mati tanpa memahami makna dari
istilah ini. Untuk memudahkan memahami istilah-istilah tadi saya akan
memberikan sebuah ilustrasi. Misal riri ingin mengetahui rata-rata pendapatan penduduk Indonesia. Maka
yang menjadi populasi adalah seluruh penduduk Indonesia, contohnya adalah
penduduk provinsi Jawa Barat sedangkan peubahnya adalah pendapatan.
Hal yang penting yang mesti kita
ketahui lagi dalam memahami statistika yaitu skala pengukuran. Skala pengukuran adalah kesepakatan yang
digunakan sebagai acuan atau tolok ukuruntuk menentukan panjang pendeknya
interval yang ada pada alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan
dalam pengukuran akan menghasilkan data. Statistika dasar mengharuskan kita
memahami dengan benar empat jenis skala pengukuran, karena beda skala
pengukuran akan memengaruhi analisis penelitian kita. Empat jenis skala
pengukuran adalah nominal, ordinal, interval dan rasio.
1. Skala
nominal
Skala nominal
adalah skala yang memungkinkan peneliti menggolongkan objek, individual atau
kelompok ke dalam kategori tertentu tanpa ada unsur urutan. Contohnya : Agama,
suku, Jenis Bunga, dan sebagainya
2. Skala
Ordinal
Skala ordinal
adalah skala yang tidak hanya mengkategorikan tapi juga mengurutkan atau
menyatakan peringkat. Contohnya adalah Kualitas buah, Tingkat pendidikan dan
sebagainya. Coba bedakan antara suku (sunda, jawa, batak) yang termasuk skala
pengukuran nominal yang tidak ada sama sekali unsur urutan, apakah sunda lebih
bagus dari pada jawa? Tidak kan ya? Nah coba kita bedakan dengan contoh Tingkat
pendidikan (SD, SMP, SMA) ada unsur urutan bukan SD posisinya tidak sama dengan
SMP, tentu lebih tinggi SMP dan diantara SD, SMP, SMA, SMA memiliki posisi yang
paling tinggi.
3. Skala
Interval
Skala interval
adalah skala yang dapat menggolongkan, mengurutkan dan tamabahannya dapat
mengukur jarak. Selanjutnya skala ini tidak memiliki nilai nol mutlak sehingga
tidak dapat dibandingkan. Contohnya adalah suhu dan nilai ujian.
4. Skala
Rasio
Skala rasio adalah
skala yang dapat menggolongkan, membandingkan, mengurutkan dan menggolongkan.
Kebalikan dari skala interval yaitu rasio memiliki nilai nol mutlak. Contohnya
adalah tinggi badan, berat badan dan sebagainya. Maksud dari nol mutlak dalam rasio adalah nilai nol yang
dimiliki adalah titik bekunya. Misalnya seseorang memiliki tinggi badan nol,
nah inilah yang disebut memiliki nilai nol mutlak, nol kg artinya orang
tersebut tidak ada bukan? Coba kita
bedakan dengan suhu yang memiliki skala interval, suhu 0 derajat tidak berarti
suhunya tidak ada bukan, tapi suhu 0 derajat memiliki pengertian yang lain.
Seperti yang saya sampaikan
sebelumnya skala pengukuran ini sangat penting dipahami karena akan berdampak
pada analisis selanjutnya. Skala pengukuran nominal dan ordinal selnjutnya
masuk pada data kualitatif. Skala interval dan rasio masuk pada data
kuantitatif.
Komentar
Posting Komentar
ayo, kasih komentar..