Cintaku pada Indonesia Bukan Cinta Biasa (Lawan Neokolonialis-Kapitalis)
Oleh :
Felycitia Iradati Yusrina
Mahasiswa Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor
Kita adalah pemuda yang lahir dan
besar di Indonesia, tentu sudah alamiah atau fitrahnya tumbuh rasa cinta pada
tanah air kita. Hanya saja kita semua berharap bahwa kecintaan terhadap negeri
ini bukan hanya sekedar akuan atau bahkan manis dibibir saja. Kita pemuda Indonesia harus mengekspresikan rasa
cinta ini dengan benar, agar cinta kita tak salah . Jika cara mengekspresikan
rasa cinta kita salah boleh jadi kita hanya akan menyakiti dan merusak negeri ini.
Ya, negeri ini sudah merdeka lebih
dari 70 tahun lamanya, alhamdulillah tidak ada lagi penjajahan secara fisik dari
pihak asing namun penjajahan gaya baru tengah dihadapi negeri ini. Pemuda cinta
Indonesia harus menyadari hal ini, meski negeri ini sudah merdeka, tak berarti
penjajahan telah usai. Hasrat eksploitasi dan hegemoni negara-negara imperialis
tak pernah padam. Bila penjajahan fisik tak bisa lagi dilakukan, mereka
meneruskan dengan penjajahan ekonomi, politik, juga penjajahan social-budaya.
Dari sinilah, meski sebuah negara, termasuk Indonesia, sudah merdeka, secara
politik dan ekonomi, bahkan juga sosial dan budaya, tetap saja dalam
cengkeraman negara-negara imperialis itu.
Jika para tokoh Indonesia seperti
Pangeran Diponegoro, Tjut Nyak Dien, Imam Bonjol, KH. Hasyim Asy’ari, didukung
para ulama dalam barisan Sabilillah dan para santri Hizbullah dan sebagainya
telah mengekspresikan rasa cinta dengan melakukan perlawanan terhadap penjajah
belanda kala itu maka bagaimana dengan kita saat ini? Bentuk penjajahan gaya baru neokolonialis dan
neoimperalis harus kita lawan, kita mestinya tak boleh membiarkan pihak asing
melakukan penguasaan, dominasi apalagi sampai melakukan penjajahan terhadap
negeri kita ini. Inilah bentuk ekspresi cinta yang benar.
Neokolonialis dan neoimperialism
dapat terus terjadi pada negeri kita karena penerapan sistem sekular-kapitalis
yang jauh dari islam. Para penjajah menanamkan pemahaman sekularisme untuk
melemahkan negara terjajah, khususnya negeri-negeri Muslim termasuk Indonesia.
Mereka tahu, Islam yang dipeluk oleh mayoritas penduduk negeri Muslim terbesar
di dunia ini akan menjadi kekuatan dahsyat bagi perlawanan terhadap segala
bentuk penjajahan. Karena itu Islam harus dilemahkan. Namun, mereka tahu,
menghilangkan Islam dari benak penduduk negeri ini tidaklah mungkin. Christiaan
Snouck Hurgronje, orientalis Belanda, lalu memberikan advis kepada Pemerintah
Belanda tentang bagaimana memperlakukan Islam dan umat Islam di Hindia Belanda
ini. Intinya, biarkan Islam di ranah ibadah spiritual seperti shalat, puasa, zakat,
haji, dsb. Namun, mereka harus dijauhkan dari ibadah sosial-kemasyarakatan
dalam bidang politik, ekonomi dan lainnya.
Hal
inilah yang terjadi pada negeri ini, pemuda
harus menyadari bahwa bentuk rasa cinta kita harus diwujudkan dengan
melawan neokolonialis dan menolak paham sekularisme. Kita harus menghadirkan pemahaman Islam yang
menyeluruh dan sempurna pada umat yang akan mengatasi berbagai persoalan yang
tengah membelit negeri ini seperti persoalan kemiskinan, kerusakan moral,
korupsi, kriminalitas yang merajalela, eksploitasi SDA oleh korporasi asing dan
sebagainya. Dengan itulah akan terwujud kerahmatan Islam sebagaimana telah
dijanjikan oleh Allah SWT. Inilah ekspresi rasa cinta kita seperti yang
diajarkan oleh Rasulullah saw yang akan
menyelamatkan bukan hanya negeri ini tapi seluruh negeri-negeri kaum muslimin.
Akhir kata, cinta kita pada negeri ini bukan cinta semu
yang dilakukan oleh mereka yang mengaku cinta namun di sini lain justru
menggerogoti pilar-pilar penting tegaknya kedaulatan negeri ini. Bukan pula
cinta mereka membiarkan berbagai kebijakan yang sangat pro asing, lalu
membiarkan lahirnya aturan-aturan yang jelas-jelas sangat merugikan negara. Rasa
cinta kita adalah cinta yang benar dengan berjuang melawan nekolonialis,
neoimperalis, secular dan kapitalis juga berjuang menerapkan islam. Inilah
wujud kecintaan yang nyata !
Komentar
Posting Komentar
ayo, kasih komentar..