Suara-suara Sumbang
Sebagian besar orang mungkin
memiliki impian. Impian adalah sesuatu yang ingin dicapai,dicita-citakan, atau
terwujud di masa depan. Sedangkan kenyataan adalah sesuatu yang terjadi saat
ini. Itu definisi yang saya pahami.
Dalam meraih impian, kita selalu menghadapi
kenyataan yang kadang jauh dari impian. Berbekal keyakinan bahwa tidak ada yang
tidak mungkin bagi Allah, pasti bisa jika kita terus berusaha dan berdo’a. Tapi
dalam hidup, tidak dikatakan hidup kalau tidak ada tantangan. Tantangannya bisa macam-macam dan banyak. Dimulai
dari melawan kemalasan, berusaha keras, istiqomah, kontinu, terus yakin, sampai
sabar menghadapi cibiran. Yang terakhir inilah yang menarik, ketika kita punya
impian pastilah ada suara-suara sumbang yang tak usah didengar. Bentuknya bisa
ejekan, cacian sampai hinaan yang menyakitkan. Sedih memang, tapi tak usah
takut dan tak usah didengar. Ada yang bilang menjadi tuli itu kadang perlu,
iyalah dari pada suaru sumbang itu memengaruhi pikiran kita.
Tenang, kita punya Allah yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang akan mendengar dan mengabulkan do’a-do’a
kita. Bertawakal saja dari Allah,
insyaAllah kalau punya tekad kuat apapun impiannya (dalam kebaikan tidak
melanggar hukum syara) akan terwujud.
Satu hal lagi, ketika kita
menghadapi orang yang mencibir dan meragukan ada hal yang harus kita lakukan.
Yakni, belajarlah untuk tidak seperti mereka. Kita tidak mau bukan menjadi
orang yang memiliki suara sumbang yang melemahkan orang lain. Berempatilah
sedikit, maksudnya begini. Setiap orang punya impian bukan? Nah, ketika mereka
menceritakan impiannya jangan sampai kata-kata yang keluar dari kita adalah
cemoohan atau hinaan. Inilah pentingnya menjaga lisan, mungkin ada yang
berdalih sesuatu yang dia laontarkan hanya kata-kata biasa misal “Emang bisa
gitu” yang tidak akan menyakitkan. Padahal dihati seseorang yang punya impian,
ini kalimat yang lumayan menyakitkan. Kalimat ini berbau-bau meragukan. Memang
tiap orang berbeda, tapi tetap belajar untuk menjadi penyemangat temannya, “
Ya, kamu bisa!” atau do’akan dia “Aamin, insyaAllah kamu bisa”. Kalau kata-kata
positif yang selalu dilontarkan bikin hati jadi adem.
Saat keyakinan akan terwujudnya
impian itu goyah karena lelahnya menghadapi tantangan dan rintangan. Kita butuh
banget suara-suara yang melejitkan semangat. Bukan cuman semangat sih, tapi juga membuatkan kita semakin yakin akan
kuasa-Nya Allah dalam mewujudkan do’a hamba-Nya. Contoh ya, saya punya impian
tapi terbentur dengan tantangan dan kenyataan. Pernah merasa putus asa, hampir
bilang gak mungkin. Astagfirullah, benar-benar down banget. Alhamdulillah –nya saya
punya Ibu yang luar biasa jor-jor-an
menyemangati anaknya dan membuat anaknya berpikir jernih kembali. Yeah, inilah
suara-suara yang dibutuhkan setiap orang. Suara yang meyakinkan bukan
menjatuhkan. Jadi dalam berlisan, mau suara apakah yang keluar dari mulut kita?
Suara gaib? -,- geleng-geleng kepala.
Ayo bismillah dulu. Ya Allah
kabulkanlah do’a-do’a kami. Jauhkan diri dari kemalasan yang melenakan. Aamin.
Semangat ya ! ^0^ aku tau kamu
bisa !!
Bogor, 15 juli 2014
Sahabatmu
Felycitia Iradati Yusrina
Komentar
Posting Komentar
ayo, kasih komentar..