Si Loli Sang Pembuat Opini Umum




L-O-LO-L-I- Li. LOLI.
Sedikit curhat, saya udah mau nulis tentang si loli dari kemaren-kemaren tapi belum sempet juga. Soalnya agak susah menggambarkan keunikan si loli dalam kata-kata. Oke, Tanpa ba-bi-bu lagi saya langsung cerita deh.


Ada yang tau film serial Ramadhan Para Pencari Tuhan? Yeah tau lah ya. Sedikit testimoni terkait film itu (film apa sinetron ya) filmnya menurut saya keren ada ibrah di setiap episodenya. Dan yang membuat saya tertarik adalah cerita si loli dalam film tersebut. Loli adalah pembantu Pak Jalal dan Bu Jalal. Dari keluarga Pak Jalal kaya sampai jatuh miskin, si loli tetap setia jadi pembantu mereka. Dari rumah pak jalal gedongan sampai gubuk reyot, si loli tetap mau jadi pembantu mereka. Dari digaji sampai gak dibayar sekalipun, loli tetap keukeuh jadi pembantu mereka. Usut punya usut emang tingkah loli agak aneh katanya sih punya hati ama pak Jalal, nah ini yang  bikin bu jalal puyeng. Si loli yang suka ngomongnya puitis aneh, bikin kening bu jalal berkerut mulu. Cerita selengkapnya tentang keunikan si loli bisa ditonton sendiri ya.


Nah lanjut ya ke intinya ! cerita singkat cerita Bu Jalal udah gak sanggup lagi mau  memecat si loli, karena tindakan anehnya yang meresahkan. Bu jalal pun bicara baik-baik pada loli, bahwa ia akan dipecat. Sontaklah si loli nangis tak terkira. Hiks,hiks dia nangis tak henti-hentinya. Keputusan Bu Jalal fix gak bisa diganggu gugat, loli akhirnya benar-benar dipecat. 


Loli dengan keanehannya, setelah dipecat malah mendatangi tetangga dan warga satu persatu.  Loli mengadu sambil tersedu-sedu bilang bahwa Bu Jalal telah memecatnya. Warga kaget bukan main, pasalnya si loli adalah pembantu setia yang rela mengabdi demi pak jalal meski tak digaji. Saat ditanya alasan pemecatan, si loli malah jawab Bu Jalal cemburu karena kecantikan loli ( kalau gak salah sih begini). Hehe, para warga percaya-percaya saja, karena memang wajah loli sangat meyakinkan. Hebatnya si loli, usahanya mendatangi warga satu persatu sukses berat.  Ia berhasil membangun opini umum ditengah-tengah warga. Yakni, warga sepakat bahwa bu jalal tega banget dan bu jalal harus mendapatkan hukuman dari warga yaitu pemboikotan. Pemboikotannya berupa Bu Jalal sama sekali gak disapa sama warga, dianggap ga ada, tukang sayur gak boleh nawarin dagangannya ke bu jalal dan sebagainya.

Si Loli sukses benar mempengaruhi warga sampai bisa membangun opini umum. Saya tertawa terkekeh-kekeh melihat tingkah si loli. Dan saya pun agak sedikit tertampar-tampar  dengan tingkah si loli. Kok bisa? Iyalah, soalnya ini sangat berhubungan dengan dakwah.


Dalam dakwah penegakan syariah dan Khilafah sesuai dengan metode Rasulullah, kita mengenal tahap kedua sesudah tasqif yaitu berinteraksi dengan umat (tafa’ul ummah). Dalam tahapan ini, kita betul-betul menginteraksikan islam kepada umat. Menyampaikan pemikiran islam yang sohih, islam itu sempurna, demokrasi itu tidak sesuai dengan islam, sistem demokrasi harus diganti dengan sistem islam yaitu tegaknya syariah dan khilafah . Pemikiran islam ini terus disampaikan dan dinterkasikan sampai tercipta kesadaran dan opini umum ditengah-tengah masyarakat bahwa islam harus diterapkan sempurna dengan syariah dan khilafah.  Ketika umat sudah sadar dan ahlu quwwah pun mendukung perjuangan dakwah ini maka akan sampailah kita pada tahap terakhir yaitu tatbig (penerapan hukum islam) dan tegaklah syariah dan khilafah di muka bumi.


Realitasnya, hari ini kita sudah pada tahapan berinteraksi dengan umat. Kita yang sudah sadar harus berjuang untuk menegakkan islam dengan dakwah pemikiran yang dicontohkan oleh Rasulullah. Bersungguh-sungguh untuk menyadarkan umat agar pemikiran dan perasaan umat sama yakni islam. Kita bisa belajar dari si loli, yang bersungguh-sungguh mendatangi satu persatu para warga, memperngaruhi warga, dan membangun opini umum. Ah,kalau si loli mah perkara yang sepele. Nah, kalau perkara penegakkan syariah dan khilafah ? itu mah sesuatu yang besar dan sangat agung, yang akan mengguncang dunia. 

Yihaa, masa mau kalah sama si loli? Ayo ikut serta berjuang mengambil kemuliaan untuk tegaknya Syariah dan Khilafah yang sesuai dengan metode rasulullah. Bukan yang lain yaaahh.. 



#Mohon maaf atas segala kesalahan, kebenaran datang dari Allah dan kesalahan dari ilmu saya yang kurang, semoga Allah memaafkan.

Cibarombok, 12 Juli 2014.


Felycitia Iradati Yusrina

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Ingin Memeluk Tuhan

'Mobil Syetan' Sang Raja Jalanan

Dari Aktuaria Sampai Teori Darwin