Kalau hanya lewat begitu saja,
Hidup akan terus berjalan. Harus belajar dan terus mengambil pelajaran
dari setiap kejadian.
Agenda yang begitu padat, Alhamdulillah Allah masih memberikan kesempatan
untuk sibuk dalam hal kebaikan insyaAllah. Sayang rasanya jika peristiwa yang
terjadi lewat begitu saja, tanpa mengambil pelajaran darinya. Maka penting
kiranya untuk mengevaluasi apa saja telah dilakukan.
Amanah. Amanah adalah sesuatu yang disematkan pada diri kita. Apa
amanahmu hari ini? Jika kau diamanahkan untuk menjadi pemimpin, maka jadilah
pemimpin yang baik. Jika Engkau ditunjuk atau diamanahi sesuatu
oleh seseorang atau siapapun. sesungguhnya, ada peran Allah disana. Allah yang
telah memilih tiap dari kita untuk menjadi seseorang. Allah yang Maha Tahu,
mungkin inilah saat yang tepat bagi kita untuk semakin dewasa dalam menjalani
hidup ini.
Dulu, saya pernah berikrar untuk berkontribusi sebesar-besarnya untuk
jalan dakwah ini. Ya, meski dalam implementasinya tak semudah yang saya
bayangkan. Tapi saya coba untuk bertahan.
Mungkin, ini saatnya. Saatnya kita belajar untuk yakin bahwa Allah akan
memberikan kemudahan dalam setiap kesulitan yang kita lalui. Niat itu penting,
niat yang ikhlas dalam melakukan sesuatu. Semua berawal dari niat dan
pengazaman diri kita terhadap sesuatu.
Yang penting itu bertekad bulat dulu, berazam kuat setelah itu
bertawakal kepada Allah. Saya ingat
kalimat yang saya tulis saat mengikuti training itu “Berkontribusi
sebesar-besarnya untuk penegakan syariah dan khilafah dan bukan lagi menakar kuantitas dan kualitas kontribusi dakwah ini terhadap individu kita”. Seharusnya saat ini kita tak lagi melihat
seperti apa kita tapi bagaimana peran kita dan dimana posisi kita saat ini. Karena
jalan dakwah ini dinamis, kita butuh percepatan dakwah. Umat sudah terlalu lama menunggu, umat
membutuhkan tiap diri kita yang sangat siap untuk berjuang.
Permasalahan itu akan selalu ada, yang terpenting adalah bagaimana kita
menyikapi setiap permasalahan itu. Tiap dari diri kita pasti memiliki
permasalahan bukan? Ya, jelas. Dan bohong jika ada yang bilang ia tak memiliki
masalah dalam hidupnya. Jika demikian, bisa jadi orang yang mengklaim tak memiliki masalah
adalah orang yang paling bermasalah di dunia ini. Permasalahan ada baiknya di
urai satu per satu, bukan dibuat menjadi pusing seperti benang kusut yang di
gulung-gulung tanpa ujung.
Memandang permasalahan, saya pernah ditanya oleh seseorang tentang apa
permasalahan terbesar dalam hidup saya? Saat itu saya berfikir bahwa masalah
terbesar itu terletak pada diri saya. Karena saya merasa saya belum bisa
memahami diri saya. Saya yang kadang malas untuk ini dan itu, saya yang
terjebak mengatur waktu, saya yang masih belum memiliki kemandirian berfikir
dan lain-lain. Semua tentang saya, ternyata ini adalah hal yang salah. Jika
seseorang masih saja fokus terhadap masalah dirinya maka ia akan dikaburkan
dari masalah sesungguhnya. Sebenarnya apalah masalah terbesar sesungguhnya?
Mari melihat diri kita dari kacamata seorang muslim. Perlu diketahui bahwa saat
ini Islam belumlah diterapkan menjadi sistem penghidupan. Apa dampaknya ketika
ini terjadi? Berbagai permasalahan yang
seharusnya bisa diminimalisir bahkan tak ada menjadi ada dan menggurita. Yaa,
akibat kapitalisme yang mencengkram umat islam. Dan inilah sesungguhnya masalah
terbesarnya. Kita bukan hanya bicara tentang diri kita, tapi umat islam yang
lainnya. Segeralah tinggalkan keegoisan diri kita, yang hanya berfikir tentang kita.
Jika sesorang sudah menemukan permasalahan terbesarnya itu apa, maka dia tak
akan galau lagi dengan hidupnya. Ia akan cerdas dan jeli dalam memandang setiap
permasalahan. Apakah permasalahan itu adalah permasalahan cabang atau akar
permasalahannya?
Hidup akan terus berputar, belum tentu pengalaman hari ini terulang
kembali. Maka optimalkan hari ini yang bisa kita lakukan, dan buat perencanaan
yang matang untuk esok hari. Masa lalu, biarlah berlalu tapi tetap di evaluasi
agar kedepan lebih baik.
Alhamdulillah, semoga bermanfaat.
subhanallahu :)
BalasHapussemoga menjadi lebih baik.