Politik "Menggoyang Pohon untuk Menggugurkan Buah yang Tidak Berguna"



Islam bukanlah sekedar agama ritual, islam adalah ideologi atau way of life. Islam tak hanya mengatur aspek spiritual saja, melainkan mengatur semua aspek kehidupan. Dari mulai bangun tidur sampai bangun negara. 
Ketinggian islam inilah yang menyadarkan dan mendorong sebagian muslimin untuk memperjuangkannya.  Meski keterasinganlah yang mereka dapati, mereka tetap istiqomah berjuang dan teguh untuk menegakkan islam kembali dalam bingkai khilafah.

Apakah menusia mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan : “kami telah beriman” sedang mereka tidak diuji lagi ?( Al-Ankabut : (29 ayat 2-3)
Jalan dakwah memang tidak mudah dan butuh pengorbanan. Pengorbanan yang tidak sedikit, seperti harta, waktu,  pikiran, tenaga. Selain pengorbanan, dakwah selalu mengalami berbagai benturan, halangan,dan rintangan . Hal inilah yang kadang membuat para pengemban dakwah berjatuhan. Benturan dan  berbagai pemasalahan yang dihadapi adalah ujian keistiqomahan bagi para pengemban dakwah. Seharusnya hal ini tak menjadi masalah besar bagi mereka karena mereka  senantiasa memahami bahwa permasalahan yang kini tengah dihadapi dirinya adalah bagian dari permasalahan terbesar yang dihadapi kaum muslimin. Sehingga ketika ia menemui masalah, seharusnya ia kan semakin mengencangkan laju dakwahnya. Karena ia sadar betul, permasalahan terbesar itulah yang harus segera dimusnahkan dengan   jalan  satu-satunya yaitu dakwah pemikiran untuk menyadarkan umat.

Seberat apapun ujian yang dihadapi para pengemban dakwah, Ia akan tetap tegar dan teguh di jalan ini. Hal ini akan terjadi selama para pengemban dakwah masih mengedepan pemikiran daripada perasaannya sehingga tak mungkin ia rela meninggalkan dakwah. 



Mengapa mesti pemikiran bukan perasaan? 

Ketika awal  para pengemban dakwah mengenal ideologi islam. Bukan perasaan yang dibangun, melainkan pemikiran. Ketergabungan kita dalam dakwah pun karena pemikiran bahwa inilah jalan yang  harus kita tempuh agar islam kembali mulia. Bukan karena perasaan, kayaknya enak dakwah. Seperti yang disampaikan oleh syeikh Abdul Qadim Zallum  bahwa ketergabungan seseorang dalam dakwah hanya karena gelora-gelora semangat saja- sudah bisa dipastikan  biasanya berguguran.Untuk itulah penting seseorang yang bergabung dalam dakwah harus karena penerimaan yang kuat atas pemikiran islam bukan yang lain.

Dalam buku Kekasih-kekasih Allah, Syeikh Abdul Qadim Zallum menyampaikan : " Api itu ketika menjalar diatas jerami, maka api itu akan menjalar cepat dan tampak begitu terang apinya, namun juga akan dengan cepat mengecil dan padam. Sedangkan api yang menjalar di kayu bakar, apinya akan lambat  menjalar dan lambat membesar, dia baru membesar susah payah"

Hal itulah yang membedakan ketergabungan seseorang dalam dakwah karena pemikiran dan perasaan. Karena perasaan tidak tegar mengahadapi masalah. Janganlah menjadi buah yang tidak berguna pada suatu pohon yang tidak mungkin bisa matang sehingga ia akan jatuh. Kita tinggal menunggu dan melihat bahwa angin yang tidak terlalu besar pun akan menggugurkannya. Dan mungkin pula menggugurkan buah itu dengan menggoyang pohon dengan tidak terlalu keras untuk menggugurkan semua buah yang tidak bisa matang. Dan akan tersisalah buah yang memang bisa matang saja.

 Semakin dekat dengan janji Allah, maka akan semakin berat pula tantangan dan rintangan yang dihadapi. Pengemban dakwah harus senantiasa mempersiapkan dirinya dan meningkatkan kuliatasnya. Karena jika tidak, kemungkinan besar ia akan menjadi buah yang mudah jatuh atau buah yang tidak berguna. Kita harus senantiasa berpikir jika bukan kita, maka Allah akan mengganti kita dengan orang yang lebih baik, buah yang lebih matang, yang tak mudah terbawa dengan angin yang besar sekalipun. Ia adalah buah yang tak mudah jatuh hanya karena digoyangkan dengan goyangan yang kecil. 


Bersiaplah, untuk menjadi pengemban dakwah yang tegar dan kuat, cerdas menyelesaikan masalah, dan tidak terbawa perasaan. Pengemban dakwah yang senantiasa dekat dengan Allah dan meminta pertolongan Allah. Karena tak ada daya upaya dari diri kita melainkan Allah saja. 


akhir kata, semoga Allah menjadikan kita para pengemban dakwah yang ikhlas dan istiqomah.kita pun berdo'a semoga kita bisa merasakan hidup dalam naungan khilafah Rasyidah. aamin

Kebenaran datang dari Allah, kesalahan dari ilmu saya yang kurang semoga Allah memaafkan.

*malam penuh barakah, berbagi menginspirasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Ingin Memeluk Tuhan

'Mobil Syetan' Sang Raja Jalanan

Dari Aktuaria Sampai Teori Darwin